Produk Pertanian Organik

Ada pendapat bahwa penyakit yang timbul saat ini sebagai dampak dari apa yang dikonsumsi seperti sayuran, buah-buahan yang dibudidayakan dengan menggunakan pupuk kimia, pestisida.

Oleh karena itu mulai banyak orang berfikir untuk mengkonsumsi produk-produk organik yang tidak tersentuh oleh bahan-bahan kimia demi kesehatan. Konsep pertanian organik adalah konsep pertanian yang mengacu pada keseimbangan ekosistem. Hal ini dikenal 2500 tahun yang lalu.

Menurut Masanobu Fukuoka, penggerak pertanian organik di Jepang Dalam pertanian yang utama bukan teknik melainkan sikap. Sikap menghargai alam dan isinya itu diwujudkan dalam cara bercocok tanam.

Menghasilkan produk organik memang tidak cukup sekedar mengharamkan penggunaan pupuk kimia, pestisida, tetapi ladangnya juga harus diistirahatkan untuk mengembalikan unsur hara.

Para penganut paham pertanian organik yakin, cara aman menyuburkan tanah bukan dengan menabur pupuk kimia, tetapi dengan pupuk organik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, mulsa, sisa tanaman tak terpakai, diolah untuk menyuburkan tanah.

Wujud pertanian organik sebenarnya tidak jauh beda dengan sayuran biasa. Hanya dalam proses produksinya, tanaman organik tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintetis. Sebagai gantinya dipakai pupuk kandang dan pestisida alami.

Menurut penelitian hal ini menjadikan kandungan vitamin dan mineral pada produk organik bisa dua kali lipat dari yang non organik, karena kedua kandungan bahan tadi menciut akibat efek samping semprotan pestisida sintetis. Tak mengherankan jika sayur dan buah organik rasanya lebih manis dan segar. Karena bebas pestisida sintetis, produk ini sangat bersahabat dengan lever (hati).

Produk pertanian biasa banyak mengandung pestisida. Akibat mengkonsumsi sayuran yang mengandung bahan kimia itu, liver mesti bekerja lebih keras untuk membuang racun. Untuk menghasilkan produk organik, produsen harus memenuhi standar produksi secara organik.

Dalam ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI), pengelolaan produk organik dimulai sejak penyiapan lahan, penebaran bibit, hingga pemeliharaan.

Gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi produk organik ini rupanya makin banyak diminati. Diperkirakan, sekarang ada 15 juta masyarakat Indonesia yang menjadi konsumen sayur dan buah menyehatkan itu.
Oleh karena itu produk organik mulai dilirik konsumen, meski mahal, dijamin lebih sehat.

Sumber : dwpp/jul2005/disadur dari Majalah Gatra no.15 tahunxi /as